Rabu, 28 Mei 2008

Perkembangan Teknologi Komunikasi

Perkembangan Fasilitas Ponsel dan Layanan 3G serta Dampaknya pada Penggunaan Ponsel di zaman modernisasi saat ini teknologi berkembang dengan pesat, masyarakat pun tidak mau ketinggalan dengan perkembangan teknologi tersebut. Salah satu perkembangan yang kita temui dalam keseharian kita yakni penggunaan fasilitas ponsel yang kini sangat dekat dengan kehidupan masyarakat bahkan dengan adanya fasilitas ini segala kesulitan yang dihadapi masyarakat pada umumnya lebih berkurang jika dibandingkan tanpa adanya ponsel ditangan masyarakat.
Dengan fasilitas yang tersedia di ponsel tersebut kita bisa melakukan komunikasi dengan kerabat yang berada jauh dari kita tanpa mengalami kesulitan kecuali jika signal pada daerah tujuan belum seutuhnya lengkap. Mendengar kabar dari family tidak harus menuggu dengan waktu yang cukup lama karena dengan lewat sms saja kita dengan cepat mendapat kabar dari mereka. Berbagai jenis ponsel kini beredar di tengah-tengah masyarakat dengan tipe serta keunikan masing-masing agar fasilitas tersebut dengan cepat diterima oleh masyarakat pengguna ponsel tentunya.Kini dengan harga yang lumayan bisa dijangkau oleh masyarakat, ponsel bisa dipakai oleh berbagai kalangan. Dengan berbagai akses yang didapat membuat penggemar ponsel bertambah terutama bagi kalangan muda yang lebih mengutamakan ponsel sebagai trendi masa kin, tentunya dengan memiliki ponsel yang punya fasilitas lengkap yakni ponsel yang mempunyai fasilitas GPRS, MMS, dan kamera tentunya.
Berkembangnya zaman berarti teknologi pun seakan lebih diutamakan oleh para ilmuwan yakni dengan menciptakan teknologi yang baru yakni Teknologi komunikasi 3G yang merupakan sebuah teknologi komunikasi mobile yang mampu menyatukan dan mengovergensikan semua jenis komunikasi saat ini. Kehadiran teknologi telepon selular generasi ketiga (3G) memberi peluang untuk mewujudkan impian-impian masa lalu terkait cara berkomunikasi.Kita sebelumnya mungkin belum pernah membayangkan dapat berkomunikasi dengan seseorang yang terpisah jarak namun bisa merasakan seakan-akan dia hadir dekat dengan kita. Hal itu bisa terasa karena selain bisa mendengar suaranya juga bisa melihat wajah lawan bicara di layar ponsel. Teknologi mobile kemudian terus berkembang dengan hadirnya teknologi telepon selular generasi kedua (2G) lewat GSM (Global System for Mobile Communications) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Keduanya memberikan layanan selangkah lebih maju dengan teknologi digital yang dimiliki dan kemampuannya mentransfer data. Kehadiran 2G kemudian diikuti oleh teknologi GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rates for GSM Evolution) yang memiliki kecepatan pengiriman data lebih baik.
Belakangan muncul teknologi telepon selular generasi ketiga (3G) yang mampu mentransfer suara, data dan gambar dalam kecepatan tinggi. Terlepas dari sisi biaya yang belum diketahui besarnya dan berbagai aspek kesiapan masyarakat dalam implementasi layanan 3G, kemampuan yang dimiliki teknologi ini tentunya diharapkan mampu memberikan lebih banyak kemudahan dan efektivitas untuk berbagai sisi kehidupan masyarakat Indonesia. Namun demikian seperti kita pahami, setiap hal baru yang masuk ke masyarakat pasti membawa dampak atau perubahan sosial. Tak terkecuali dengan 3G. Keberadaannya di tanah air sudah barang tentu akan memberikan banyak implikasi di berbagai sektor kehidupan. Bila kita cermati salah satu masalah pendidikan kita adalah kendala akses ke sumber informasi. Masih mahalnya harga buku-buku, ditambah keenganan sebagian besar masyarakat kita melangkah ke toko-toko buku dan perpustakaan diiringi masih ribetnya mencari informasi di perpustakaan konvensional ditenggarai menjadi penyebab hal tersebut.
Kehadiran 3G tentunya diharapkan dapat memberi alternatif solusi permasalahan akses ke sumber informasi ini. Contohnya, para pengguna ataupun pelanggan layanan ini ke depan akan memungkinkan untuk memilih berbagai e-book yang ditawarkan oleh berbagai content provider di manapun ia berada, selama lokasinya dalam jangkauan jaringan operator. Bagi para penerbit pun, teknologi ini akan mengurangi cost, karena mereka tidak usah mengeluarkan ongkos cetak dan biaya distribusi, karena buku mereka dikemas secara digital dan didistribusikan lewat content provider. Para pengelola konten pun bisa memanfaatkan teknologi ini untuk program-program kursus singkat. Adapun untuk kepentingan konsultasi ataupun media interaktif bersama nara sumber, mereka bisa memanfatkan fasilitas video call maupun video conference. Kendati begitu, bagi dunia akademisi maupun sekolah, kehadiran teknologi 3G ini berpotensi juga menimbulkan dampak negatif. Bila tidak diantisipasi, para siswa yang selama ini gemar menyontek dengan memanfaatkan fasilitas sms, boleh jadi di masa depan cukup memperlihatkan lembar jawaban kepada temannya via kamera handset 3G. Bahkan para joki ujian masuk perguruan tinggi bersama timnya pun berpotensi memanfaatkan teknologi ini untuk memuluskan langkah mereka.
Salah satu aspek yang akan berubah dengan kehadiran 3G adalah media dan hiburan. Sebagaimana kita tahu, sebagian besar masyarakat kita adalah tipikal watching society. Hal ini terlihat dari kurangnya minat baca di negeri ini. Mereka cenderung lebih menyukai tontonan bukan bacaan. Kenyataan ini tentu akan dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis media maupun hiburan dalam memaksimalkan potensi yang dimiliki 3G. Jaringan 3G yang memiliki bandwidth besar untuk lalu lintas data akan sangat memungkinkan bagi operator untuk menyediakan konten-konten berkapasitas besar, seperti konten-konten media dan hiburan sebagai salah satu layanan. Berbagai klip musik maupun MP3 diyakini akan membanjiri layanan 3G. Hal ini bahkan sudah dimulai dengan kehadiran fasilitas Ring Back Tone maupun Video Ring Tone saat ini. Selain memungkinkan untuk melakukan download file-file audio/video on demand, kehadiran 3G juga akan memungkinkan para penggunanya untuk menikmati radio streaming maupun mobile TV, termasuk sinetron, seperti yang sudah diaplikasikan di negara tetangga Singapura lewat operator MobileOne Ltd. Bagi para jurnalis televisi, kehadiran 3G diharapkan akan membantu peliputan mereka. Karena lewat video call mereka bisa secepatnya melaporkan sebuah peristiwa ke kantor redaksi untuk ditayangkan segera. Pun begitu dalam membaca peluang bisnis atau memutuskan sebuah penawaran kerjasama. Para pengusaha tak perlu beranjak dari kursi mereka untuk melihat sebuah penawaran barang/ jasa dari sebuah perusahaan. Mereka cukup melihat barang yang ditawarkan lewat video call, atau minta dikirim detail via email. Teknologi telepon selular generasi ke-tiga ini juga akan banyak memberi implikasi bagi gaya hidup masyarakat Indonesia. Ada kecenderungan di awal-awal kehadirannya 3G akan menjadi indikator pendongkrak status sosial bagi penggunanya.
Bagi masyarakat kota metropolitan yang sudah akrab dengan kemacetan, kehadiran jaringan 3G akan membantu mereka untuk memilih jalan-jalan alternatif yang sedikit bebas macet. Hal itu terjadi karena operator lewat content provider bisa memberikan layanan video real time yang menayangkan situasi di jalan-jalan protokol. Bagi remaja maupun para games mania, ke depan mereka akan lebih leluasa bermain game online, tak hanya lewat internet namun juga lewat ponsel, karena jaringan 3G memungkinkan untuk itu. Pun begitu bagi para peminat komik, mereka bisa mendapatkan komik dengan gambar berkualitas lewat layanan 3G. Hadirnya 3G juga kemungkinan akan bisa mengubah secara perlahan-lahan kebiasaan cara menggunakan ponsel, yang tadinya menempel di telinga menjadi berbicara dengan menatap layar. Kendati begitu, kehadiran 3G juga berpotensi memberikan ekses negatif terhadap gaya hidup, terutama bagi masyarakat perkotaan. Lewat layanan chat di jaringan 3G misalnya, para pelaku bisnis esek-esek perorangan ini akan lebih bebas bertransaksi dan berpromosi. Mereka bisa saja rela mempertontonkan tubuhnya lewat video call setelah meminta transfer dana kepada peminatnya terlebih dahulu.



Telepon Seluler atau yang biasa disebut Handphone atau Telepon Genggam merupakan salah satu kebutuhan yang sangat biasa di kalangan masyarakat pada masa ini. Masyarakat sangat membutuhkan telepon selain itu juga telah banyak kalangan yang menggunakan telepon genggam ini. Dari masyarakat kalangan atas, sedang sampai masyarakat bawah semua membutuhkan telepon seluler karena untuk saat ini telepon selulerlah yang dianggap sebagai media komunikasi paling cepat dan murah pulsanya, terjangkau harga dan pembelian pulsa dapat dilakukan dimana saja serta menyediakan menu hiburan yang menyenangkan. Berbeda dengan telepon rumah, telepon seluler merupakan telepon atau alat komunikasi tanpa kabel sehingga mudah dibawa kemana saja.
Ponsel merupakan alat komunikasi yang terus mengalami perkembangan. Model ponsel mengalami perkembangan yang cukup pesat. Awal mulanya ponsel yang ada berbentuk lumayan besar dan lumayan berat. Komponen-komponen yang ada di dalamnya belum sekecil sekarang. Secara keseluruhan bentuknya kurang simple dan kurang nyaman membawanya. Dari harga juga masih cukup mahal. Maka tidak mengherankan jika pada mulanya hanya orang yang benar-benar membutuhkan dan memiliki banyak uang yang mampu membeli handphone. Kemudian bentuk ponsel berkembang menjadi bentuk yang lebih kecil sejalan dengan adanya komponen yang semakin kecil pula tetapi memuat ribuan bahkan jutaan transistor. Bentuk kecil dari ponsel menjadi lebih simple dan mudah untuk dibawa bahkan untuk dikantongi di baju. Fasilitas yang dimiliki ponsel juga mengalami perkembangan. Dari mulanya fasilitas yang ada yaitu fasilitas untuk telepon, sms dan memori. Kemudian perkembang dengan adanya fasilitas permainan atau game, radio, mms bahkan yang sudah menjadi trend adalah fasilitas camera, alat rekam dan video.Dan sejak saat itu, industri telekomunikasi yang menghadirkan berbagai macam merk, fasilitas dan bentuk telepon seluler selalu memanjakan konsumennya dengan beragam fasilitas yang menarik dan mendukung pemakaian konsumennya.Begitu banyak kemudahan yang ditawarkan oleh tehnologi ponsel. Namun tidak dipungkiri pula setiap perkembangan teknologi yang terjadi memiliki dampak baik dampak yang positif maupun dampak yang negatif. Banyak kemudahan yang ditawarkan oleh telepon seluler. Tetapi dengan kemudahan-kemudahan tersebut, orang jadi malas beranjak.
Dampak yang lebih kelihatan dari penggunaan ponsel dan layanan yang ada adalah saat ini orang jadi jarang bersilaturahmi secara langsung dengan datang ke rumah karena sudah merasa cukup berkomunikasi dengan telepon ataupun sms saja. Dalam budaya Jawa hal itu dapat menjadikan silaturahmi jadi kurang baik. Kebanyakan orang jadi menganggap hal lumrah jika waktu Hari Raya atau Lebaran tidak berkunjung kerumah dan memohon maaf langsung hanya dengan ucapan dan permohonan maaf lewat sms. Dengan kata lain ada kemungkinan pengguna ponsel akan jadi lebih malas.

Salah satu dari beragam fasilitas dan fitur telepon seluler adalah 3G yang baru-baru ini diluncurkan dan menarik banyak perhatian bagi pecinta dan pendukung kebutuhan konsumen. Ada kecenderungan di awal-awal kehadirannya 3G akan menjadi indikator pendongkrak status sosial bagi penggunanya.Yang menarik, bila selama ini kita hanya bisa mendengar suara saja di layanan call center seperti itu, ke depan tentunya kita pun bisa melihat wajah petugas layanan tersebut di layar ponsel. Bagi remaja maupun para games mania, ke depan mereka akan lebih leluasa bermain game online. Berbagai kelebihan serta fitur dari teknologi jenis ini, seperti kualitas suara yang lebih jernih, kanal suara yang jauh lebih banyak di tiap base station, serta adanya fitur data yang sanggup mengantarkan berbagai aplikasi multimedia ke tiap pelanggan selular. Kebanyakan pelanggan seluler cukup puas hanya dengan mendapatkan layanan voice dan SMS Content selain Voice dan SMS yang disediakan oleh operator tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.



Dampak 3G pada pengguna ponsel

• Jarak semakin tidak terasa

Dengan fitur video call yang ada pada teknologi 3G, maka kita dapat bertatap muka dengan yang lainnya tanpa jarak batas. Hal itu dapat mengakibatkan pengguna bisa bertatap muka ketika berkomunikasi dengan yang lain.

• Informasi lebih mudah diakses

Dengan fitur mobile tv (video streaming) yang ada pada teknologi 3G, maka kita dapat secara cepat untuk mengakses informasi dimanapun, kapanpun, dengan siapa saja. Dengan contoh ketika berada di kemacetan, kita dapat menyaksikan secara langsung seperti menonton tv melalui handphone untuk menghilangkan kepenatan di waktu yang melelahkan.

• Dapat mengakibatkan kesenjangan social

Telepon seluler yang dapat mendukung teknologi 3G saat ini cenderung masih berharga tinggi. Hal ini mengakibatkan masyarakat golongan bawah akan sulit untuk menikmati teknologi 3G. Belum lagi untuk berlangganan teknologi ini diperlukan biaya yang tidak sedikit. Kesenjangan sosial ini bangsa ini yang sangat tinggi mengakibatkan teknologi 3G dapat menjadi salah satu factor penyebab timbulnya kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial ini bisa saja juga berdampak pada meningkatnya tingkat kriminalitas. Teknologi 3G yang dapat mendorong seseorang untuk dapat menikmatinya bisa saja menjadi dasar motif bagi orang-orang yang secara ekonomi tidak dapat memilikinya untuk melakukan tendakan kriminal seperti mencuri misalnya.

• Berkurangnya penggunaan alat transportasi

Teknologi 3G yang memungkinkan orang untuk saling bertatap muka dalam melakukan telekomunikasi jarak jauh sedikit banyak akan mempengaruhi keinginan seseorang untuk berpergian menggunakan alat transportasi dari satu daerah ke daerah lain. Dari segi orang yang menggunakan 3G mungkin hal ini berarti suatu penghematan. Namun bila kita melihat kepada industri transportasi, pemasukan yang didapat sedikit banyak juga akan berkurang. Tentunya hal ini akan mempengaruhi nasib orang-orang yang bekerja pada industri transportasi tersebut.

• Malas melakukan aktivitas sehari-hari

Dengan adanya teknologi 3G, pengguna HP ini akan malas untuk melakukan aktivitasnya, karena 3G sudah menyediakan berbagai fitur yang memudahkan untuk mengaksesnya. Hal ini menyebabkan orang aktivitas fisik seseorang akan berkurang karena rasa malas. Misalnya saja orang biasanya harus keluar kamar untuk menonton tv di ruang keluarga kini ia hanya perlu menontonnya di layar hp sambil tiduran di kamarnya.

Kendala lain dari kemunculan teknologi 3G adalah diperlukannya sosialisasi pada layanan teknologi tersebut. Hal itu tentunya dipengaruhi dari kecenderungan harga ponsel 3G yang mau tidak mau harus lebih terjangkau, serta layanan yang diberikan. Kehadiran teknologi telepon selular generasi ketiga (3G) memberi peluang untuk mewujudkan impian-impian masa lalu terkait cara berkomunikasi. Kita sebelumnya mungkin belum pernah membayangkan dapat berkomunikasi dengan seseorang yang terpisah jarak namun bisa merasakan seakan-akan dia hadir dekat dengan kita. Hal itu bisa terasa karena selain bisa mendengar suaranya juga bisa melihat wajah lawan bicara di layar ponsel. Dalam bidang pendidikan, selain internet, kehadiran 3G tentunya diharapkan dapat memberi alternatif solusi permasalahan akses ke sumber informasi ini. Contohnya, para pengguna ataupun pelanggan layanan ini ke depan akan memungkinkan untuk memilih berbagai e-book yang ditawarkan oleh berbagai content provider di manapun ia berada, selama lokasinya dalam jangkauan jaringan operator. Bagi para penerbit pun, teknologi ini akan mengurangi cost, karena mereka tidak usah mengeluarkan ongkos cetak dan biaya distribusi, karena buku mereka dikemas secara digital dan didistribusikan lewat content provider. Bisa juga dimanfaatkan untuk pendistribusian file audio maupun video bermuatan edukasi. Dalam bidang bisnis dan usaha, bagi para pebisnis dari kalangan sosial ekonomi status tinggi, kehadiran 3G tentu akan semakin memudahkan mereka dalam mengambil keputusan.
Pergerakan indeks saham maupun kurs dan didukung informasi dari pers yang bisa dipantau oleh mereka dari manapun. Begitu juga dalam membaca peluang bisnis atau memutuskan sebuah penawaran kerjasama. Para pengusaha tak perlu beranjak dari kursi mereka untuk melihat sebuah penawaran barang/ jasa dari sebuah perusahaan. Mereka cukup melihat barang yang ditawarkan lewat video call, atau minta dikirim detail via email. Untuk kepentingan koordinasi pimpinan antar cabang, kalangan eksekutif perusahaan juga dapat memanfaatkan video conference, sehingga masing-masing individu dapat lebih mengefisiensikan waktunya. Mereka tak perlu berduyun-duyun pergi ke kantor pusat untuk sekedar koordinasi yang tidak mendesak.
bangkit Panji A
DAFTAR PUSTAKA :

http://www.google.co.id
by Anom(http://mudaselalu.blogspot.com/2008/03/perkembangan-teknologi-komunikasi.html)

Tidak ada komentar: